MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA

 KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS,SINKRONIK,RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH      

1.Masyarakat Praksara / prasejarah

 Masyarakat praksara adalah kelompok manusia yang hidup pada jaman praaksara/ prasejarah, yakni masa sebelum mengenal tulisan dan jenis manusianya disebut manusia purba atau manusia prasejarah / praksara.

Sumber Praaksara

1.       Fosil adalah sisa-sisa kehidupan yang terpendam di dalam tanah yang telah membatu akibat proses kimiawi. Fosil ini ada bermacam-macam yaitu ada fosil kerangka manusia, hewan dan tumbuhan

2.       Artefak adalah sisa-sisa kehidupan yang berupa alat-alat atau perkakas buatan manusia dari jaman praakasara/ prasejarah yang terbuat dari batu, tulang, atau bahan logam

     Suatu bangsa berakhir masa prasejarahnya/ praaksara setelah masyarakatnya telah mengenall tulisan, maka bangsa itu telah memasuki masa sejarah. Itulah sebabnya bangsa di dunia jaman sejarahnya tidak sama seperti bangsa Mesir misalnya telah memasuki jaman sejarah sekitar tahun 4000 SM yakni sejak ditemukannnya batu yang bertulis disebut batu Rosseta, Bangsa India memasuki jaman sejarah sejak tahun 3000 SM sedangkan Indonesia memasuki jaman sejarah sejak tahun 400 M yaitu adanya batu tulis Muarakaman sebagai peninggalan kerajaan Kutai dan batu tulis di Bogor peningggalan kerajaan Tarumanegara

 

2.Pengertian Sejarah

 

Kata Sejarah berasal dari bahasa Arab, Syajarutun, artinya pohon. Maksudnya bahwa sejarah itu ibarat sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting. Kata Sejarah dalam bahasa Inggris ( History) mempunyai arti  cerita masa lampau. Selanjutnya dalam bahasa Jerman (Geschicht) berasal dari kata geschenhen mempunyai aerti sesuatu yang pernah terjadi. Simpulannya, sejarah meskipun dalam bahasa yang berbeda mempunyai arti yang sama yaitu sesuatu yang telah berlangsung dalam kehidupan manusia.

Kamus Besar bahasa Indonesia mengartikan sejarah sebagai berikut:

1.       Silsilah, asal usul ( keturunan )

2.       Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

3.       Riwayat

 

Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli antara lain;

1.       Herodotus,

ahli sejarah pertama dunia kebangsaan Yunani yang mendapat julukan The Father oh History atau bapak sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang kearah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.

2.       Ibnu Kaldun,

mendifinisikan  sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau  peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

3.       Moh Yamin. SH

memberikan difinisi, sejarah adalah ilmu pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh / tahun yang terjadi pada masyarakat manusia masa lampau sebagai hasil penyelidikan bahan tulisan dan tanda-tanda lainnya.

4.       Roeslan Abdulgani,

sejarah adalah Ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat  serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannnya, dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya untuk dijadikan pembendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progress masa depan.

 

4.       Sumber Sejarah, Bukti dan Fakta Sejarah

 

1.Sumber Sejarah

Sumber tertulis

adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. Sumber tertulis dapat ditemukan di batu, kayu, kertas dan dinding gua. Wujud sumber tertul;is  dapat berupa prasasti , dukumen,naskah, surat dan buku harian.

 

b.       Sumber lisan,

adalah segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku  atau saksi peristiwa yang terjadi di masa lalu. Sumber lisan merupakan sumber pertama yang digunakan manusia dalam mewariskan suatu peristiwa sejarah. Namun kadar kebenarannya sumber lisan sangat terbatas karena tergantung  pada kesan, ingatan dan tafsiran si pencerita.

 

 

 

c.       Sumber Benda,

adalah segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-bemnda peninggalan budaya atau lazim dinamakan benda-benda purbakala atau kuno. Benda-benda purbakala itu terbuat dari batu, logam, kayu atau tanah. Misalnya, kapak gerabah, keramik, patung, senjata dan gedung. Sumber benda ternyata tidak kalah pentingnya untuk menguak misteri masa lalu, terutama masa sebelum tulisan dikenal.

                                                     

 

3.       Bukti dan Fakta Sejarah

 

a.       Bukti adalah  sesuatu yang dapat memperkuat  kebenaran suatu pendapat maupun kesimpulan. Dalam ilmu sejarah, bukti merupakan jejak-jejak peninggalan  perbuatan pada waktu lampau. Bukti sejarah tersebut dapat berupa keterangan dari para saksi atau pelaku sejarah  dapat pula berupa benda-benda peninggalan  baik tertulis maupun tidak tertulis

 

b.       Fakta merupakan bahan utama yang digunakan oleh sejarawan untuk menyusun cerita. Fakta adalah  suatu pernyataan tentang  sesuatu yang telah terjadi. Umumnya fakta erat dengan hubungannya dengan pertanyaan tentang apa, siapa,kapan , di mana. Kegiatan dari masing-masing individu, tanggal-tanggal peristiwa lokasi atau tempat kejadian. Objek-objek tertentu semuanya adalah fakta. Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi seorang peneliti sejarah sehubungan dengan sumber-sumbers sejarah adalah segi kepercayaan sumber, kuatnya sumber dan sahihnya sumber. Berdasarkan urutan penyampaiannya.  Sumberr-sumber sejarah dapat terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:

a.       Sumber Primer / sumber pertama, adalah peninggalan asli sejarah seperti prasasti, kronik, piagam, candi yang benar-benar dari jamannya

b.       Sumber Sekunder,/ sumber kedua, yaitu benda-benda  tiruan dari aslinya atau sumber –sumber kepustakaan sebagai hasil penelitian ahli-ahli sejarah seperti prasasti tinulad / tiruan, laporan penelitian dan terjemahan kitab-kitab kuno.

c.       Sumber  Tersier/ sumber ketiga adalah berupa buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan penelitian ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung.

 

4.Ilmu Bantu Sejarah

 

1.       Numismatik, yaitu ilmu pengetahuan tentang mata uang kuno

2.       Arkeologi yaitu ilmu tentang  kepurbakalaan

3.       Palaeoantropologi yaitu ilmu yang mepelajari tentang asal-usul mahluk purba

4.       Iconografi, yaitu ilmu tentang arca atau patung

5.       Philologi, yaitu ilmu tentang bahasa-bahasa kuno

6.       Efigrafi yaitu ilmu tentang cara-cara membaca prasasti

7.       Paleografi , yaitu ilmu tentang huruf kuno.

8.       Geologi, Ilmu yang mempelajari lapisan bumi dan batuannnya

9.       Paleonthologi yaitu ilmu yang  mempelajari sisa-sisa kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan yang telah membatu ( Fosil dan Artefak )

 

5.Ciri-Ciri Sejarah

Berikut ini adalah ciri-ciri umum dalam dunia sejarah yaitu bahwa:

a.       Peristiwa sejarah itu abadi artinya peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa

b.       Peristiwa sejarah itu unik artinya hanya terjadi satu kali saja seumur hidup, tak pernah terulang secara persis untuk kedua kalinya.

c.       Peristiwa sejarah itu penting karena memiliki arti dan makna terhadap kehidupan khalayak ramai dan memiliki pengaruh besar dalam perjalanan manusia yang menjalaninya.

 

6.Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni

 

1.       Sejarah sebagai Pristiwa artinya bahwa peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Kejadian atau peristiwa masa lampau tersebut kemudian dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekontruksi kehidupan manusia masa tersebut.

2.       Sejarah sebagai Kisah, artinya kejadian masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran perorangan. Penafsiran terhadap suatu peristiwa yqang sama dapat berbeda-beda.Untuk memperoleh kisah yang verifikatif/ dapat dipertanggungjawabkan sejarawan perlu menempatkan ingatan, kesan dan tafsiran mengenai suatu peristiwa sesuai apa adanya.

 

3.       Sejarah sebagai Ilmu, artinya sejarah ditempatkan sebagai pengetahuan tentang masa lampau  yang disusun secara sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah untuk dapat kebenaranya. Kebenaranc dapat dibuktikan oleh suatu dokumen yang telah diuji secara seksama keutentikannya dan kredibilitasnya sehingga dapat dianggap sebagai fakta yang ditetapkan secara ilmiah

4.       Sejarah sebagai Seni artinya sejarah dihubungkan dengan cara penulisan sejarah itu sendiri. Penulisan sejarah kemungkinan merupakan seni, filsqafat, polemic dan propaganda. Penulisan sejarah sebagai seni  menjadi petunjuk moral bagi pembacanya. Dengan demikian seorang sejarawan harus memiliki seni sendiri dalam menyampaikan kisah-kisah sejarah kepada pembacanya.

 

7.Kegunaan Sejarah

 

1.       Edukatif, Sejarah memberikan pelajaran, sering kita mendengar ucapan” belajarlah dari sejarah” dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa, kita akan bercermin dan menilai peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan keberhasilan/ prestasi dan p[eristiwa masa lampau merupakan kegagalan. Peristiwa masa lamapau yang positif maupun negative dijadikan hikmah. Untuk nilai positif yakni keberhasilan kita pertahamkan dan kita tingkatkan sebaliknya untuk nilai –nilai negative ,kesalahan masa silam tidak terulang kembali. Dengan demikian sejarah memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya.

 

2.       Inspiratif, Sejarah memberikan ilham atau inspirasi kepada kita, tindakan kepahlawanan dan peristiwa gemilang pada masa lalu dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan yang sekarang. Peristiwa besar mengilhami kita agar mencertuskan peristiwa besar pula. Di Indonesia sejarah yang berfungsi  insfiratif sringkali dijalin disekitar perjuangan para pahlawan pembela kemerdekaan selama masa imperialism dan kolonialisme

 

3.       Instruktif, misalnya kegunaan dalam rangka pengajaran dalam salah satu kejuruan atau keterampilan seperti navigasi, teknologi, persenjataan,jurnalistik, taktik militer dan sebagainya. Fungsi dan kegunaan sejarah ini disebut yang berfungsi instruktif karena mempunyai peran membantu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau keterampilan ( Instruksi )

 

4.       Rekreatif, Kegunaan sejarah sebagai suatu kisah dapat member hiburan yang segar, Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat merasa terhibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu menghuipnotis pembaca. Pembaca merasa nyaman mambaca buku tulisannya. Membaca menjadi media hiburan dan rekreatif. Kita akan terpesona oleh pemandangan  pada masa lampau  yang dilukiskan oleh para sejarawan, dengan penuh minat kita akan berkenalan dengan cara hidup, kebiasaan, dan tindakan yang berlainan dengan yang kita alami.

 

5.       Memberikan kesadaran Waktu, adalah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga dengan kesadaran gerak sejarah. Kesadran tersebut memandang  peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan

 

6.       Memperkokoh rasa Kebangsaan / Nasionalisme. Terbentuknya  suatu bangsa  adanya kesamaan sejarah dan kesamaan keinginan. Perjalan sejarah bangsa Indonesia menjadi ingatan kolektif yang dapat menimbulkan rasa solidaritas dan semangat mempertebal kebangsaan.

 

8..Diakronis, Sinkronis dan Kronologi dalam Sejarah

 

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

 

1. Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

 

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses,sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.

Contoh:    1.   Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920

2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930

3.  Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949

4.  Gerakan Zionisme 1897-1948

 

 

 

Contoh Diakronik daam peristiwa  Perang Diponegoro (1825-1830)

  • Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana transportasi dan militer di Yogyakarta.
  • Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
  • Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
  • Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
  • Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
  • Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

 

2.Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

 

Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang.Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.

 

Contoh Sinkronik dalam sejarah

Suasana pada saat tragedi G30S/PKI

Tragedi G30S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober.1965 Pada saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya. Soeharto pada saat itu diperintah untuk mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil menuju Istana Presiden di Bogor. Soeharto bersama pasukan yang ia pimpin berhasil mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya direbut oleh pelaku G30S/PKI.

 

3.Konsep Ruang

 

Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa – peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.

Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitik beratkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

 

4.Konsep waktu

 

 Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.

Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

 Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.

 

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

1.   Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah

2.   Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.

3.   Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup  (beraktivitas).

 

 5.Kronologi dan periodisasi dalam sejarah

Kronologi dan periodisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah. Dengan periodisasi sejarawan dapat lebih fokus pada penelitian sejarah. Hasil penelitiannya juga akan lebih sempurna. Kesempurnaan ini juga akan lebih lengkap jika hasil penelitian sejarah di susun secara kronologis dimana urutan waktu terjadi peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dengan baik.

  

Kronologi dalam sejarah

 

Dalam mempelajari dan menyusun peristiwa sejarah akan selalu terkait dengan waktu. Waktu adalah sesuatu yang selalu bergerak dari masa lalu masa kini dan masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa tersebut harus brgerak sehingga melahirkan peristiwa baru yang saling terkait dan tidak pernah berhenti. Upaya yang dilakukan para sejarawan untuk menyusun peristiwa sejarah secara teratur menrut urutan waktunya disebut kronologi sejarah.

 

Hal yang membedakan antara kronologi dan periodisasi hanyalah dalam batasan waktunya. Periodisasi mengatur pembagian atau pembabakan peristiwa masa lampau dengan batasan waktu yang terbatas.

Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak di kenal adanya kronologi ataupun periodisasi sejarah. Karena pada hakikatnya peristiwa saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak akan terputus dalam satu periodisasi. Tujuan periodisasi dan kronologi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah.

 

Istilah kronologi diartikan dan dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan terjadinya. Kronologi berasal dari bahasa yunani yaitu chronos berarti waktu danlogos berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu.

Dalam sejarah kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu. Tujuan kronologi adalah menghindari anakronisme atau kerancuan waktu sejarah.

 

Dengan memahami konsep kronologi kita juga dapat melihat kaiatan-kaitan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan direkonstruksi kembali secara tepat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Berkat bantuan konsep kronologi kita juga dapat melihat kaitan peristiwa sejarah yang terjadi di belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam ilmu sejarah karena konsep ini menggambarkan proses sejarah. Misalnya bulan, hari tahun terjadinya suatu peristiwa penting. Catatan tahun terjadinya suatu peristiwa sejarah biasa di sebut kronik.

Cara terbaik dalam menunjukan suatu peristiwa secara kronologi adalah dengan menggunakan garis waktu. Garis waktu tersebut menjajarkan peristiwa yang terjadi di masa lalu urut berdasarkan waktu terjadinya. Mengenai tentang waktu yang di pakai tergantung ruang lingkup peristiwa yang akan di paparkan. Ada beberapa ukuran waktu atau sistem penanggalan misalnya masehi isalam dan cina tradisional.

Sebagai bangsa yang besar bangsa indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Kronologi sejarah indonesia di mulai pada zaman prasejarah yang terdiri dari zaman batu dan logam. Zaman batu terdiri dari palaeolithikum atau zaman batu tua, mesolithikum atau zaman batu tengah, neolithikum atau zaman batu muda dan megalithikum atau zaman batu besar. Terus zaman hindu-budha zaman islam zaman kolonial belanda, zaman pendudukan jepang, zaman kemerdekaan, zaman orde lama zaman orde baru dan zaman reformasi.

 

   b. Periodisasi dalam sejarah

Merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan waktu. Dalam membuat periodisasi para sejarawan membuat kesimpulan umum mengenai sebuah peiode.contoh para sejarawan membagi sejarah dalam dua periode:

– Zaman prasejarah yakni zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan tertulis.

– Zaman sejarah yakni zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Babakan ini di mulai sejak manusia sudah mengenal tulisan hingga sekarang.

 

Periodisasi sangat penting dalam penulisan sejarah karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.

Peridisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan yang dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan poltik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama. Berdasarkan perkembangan politik periodisasi dapat dilakukan berdasarkan raja-raja yang memerintah di suatu daerah seperti kesultanan yogyakarta dan banten. Berdasarkan perkembangan sosial ekonomi periodisasi dapat dilakukan dengan pembagian sejarah berdasarkan sistem mata pencaharian masyarakat. Misalnya masa berburu dan mengumpulkan makanan  yang diikuti dengan masa bercocok tanam dan hidup menetap. Berdasarkan kebudayaan, periodisasi dilakukan dengan mengelompokkan masyarakat dengan kebudayaan terendah sampai masyarakat dengan kebudayaan tertinggi.

     

Comments

Popular posts from this blog

SOAL DAN JAWABAN TES SKOLASTIK PENALARAN PPPK GURU 2021 PAKET 1

CONTOH PROGRAM KERJA UJIAN SEKOLAH

ASESMEN DIAGNOSTIK